Berwisata Sambil Membaca di Hutan Pinus Sawangan Ajibarang

Berwisata Sambil Membaca di Hutan Pinus Sawangan Ajibarang
Berwisata Sambil Membaca di Hutan Pinus Sawangan Ajibarang

Berwisata Sambil Membaca di Hutan Pinus Sawangan Ajibarang

Keberadaan wisata alam Hutan Pinus Sawangan Ajibarang barang kali sudah tidak asing lagi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Ajibarang dan sekitarnya. Tempat wisata yang baru berdiri sekitar dua tahun itu masih menjadi primadona sebagai tempat liburan para wisatawan.

Wisata yang terkenal memilki pemandangan alam yang indah dan suasananya yang asri itu berada di Desa Sawangan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Atau sekitar satu jam perjalanan dengan mobil atau motor dari pusat kota Purwokerto.

Namun tahukan kamu, jika di tempat wisata yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektar itu terdapat sebuah gubuk kecil yang penuh dengan buku-buku. Buku-buku itu bisa kamu pinjam dan baca sambil menikmati sejuknya suasana alam Hutan Pinus Sawangan Ajibarang.

Adalah Taman Bacaan Masyarakat Hutan Pinus Sawangan Ajibarang (TBM Hutan pinus Sawangan) yang merupakan tempat di mana buku-buku itu diletakan. Kamu dapat menjumpai ratusan buku dengan berbagai macam genre, seperti sastra, sejarah, majalah hingga buku motivasi di Taman Bacaan Masyarakat Hutan Pinus Sawangan.

Bacaan Lainnya

Taman bacaan masyarakat Hutan Pinus Sawangan adalah sebuah perpustakaan kecil yang yang berdiri berkat kerja sama dua lembaga berbeda namun memilki visi yang sama dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan yaitu, pengelola wisata Hutan Pinus Sawangan dan Sanggar Kegiatan Belajar Ajibarang atau SKB Ajibarang.

Kerja sama antar kedua lembaga itu menghasilkan sebuah perpustakaan kecil yang penuh ratusan buku dan bahan bacaan lainya yang dihadirkan khusu bagi para wisatawan yang berkunjung ke Hutan Pinus Sawangan serta untuk masyarakat pada umumnya yang membutuhkan refrensi dan bahan bacaan.

BACA JUGA : Hutan Pinus Sawangan, Sejuknya Wisata Alam Ajibarang

Para pengunjung dan wisatawan yang datang ke Hutan Pinus Sawangan tak hanya akan dimanjakan dengan sejuknya pemandangan pohon pinus yang rindang namun juga akan dimanjakan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersaji di dalam buku-buku yang ada di tama bacaan masyarakat.

Berwisata sambil membaca adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keberadaan taman bacaan masyarakat ini. Selain lokasinya yang unik, karena berada di tengah-tengah tempat pariwisata. Di dinding taman bacaan hutan pinus sawangan juga terpasang berbagai macam lukisan realis yang dilukis langsung oleh pengelolanya.

Beberapa waktu yang lalu penulis berkesempatan mengunjungi taman baca masyarakat Hutan Pinus Sawangan Ajibarang dan ngobrol bersama Kuat Waluyo, pemuda yang mendedikasikan hidupnya untuk mengelola taman bacaan sekaligus menjaga lokawisata hutan pinus sawangan.

Kuat sedang asik menggoreskan pensilnya di atas sketchbook ketika saya sampai di sebuah gubuk berukuran 3 x 4 meter yang berlokasi di tengah-tengah hutan pinus. Bangunan semi permanen itu kini menjadi tempat tinggalnya sekaligus menjadi kantor pengelolaan taman bacaan masyarakat Hutan Pinus Sawangan dan lokawisata Hutan Pinus Sawangan Ajibarang.

Ia menyambut kedatangan ku dengan ramah dan mempersilahkan ku untuk duduk. Aku pun duduk di bangku yang tepat berada di bawah pohon pinus. Setelah menayangkan kabar satu sama lain, ia menawari ku minum kopi. Aku pun sungkan untuk menolaknya.

Sekitar tiga tahun lalu, sebelum dibuka menjadi sebuah tempat pariwisata, hutan ini adalah pinus biasa yang banyak digunakan oleh warga untuk mencari rumput pakan ternak. Namun di mata Kuat dan teman-temannya, hutan pinus ini memiliki suatu potensi yang lebih dari sekedar tempat untuk mencari rumput pakan ternak, yaitu menjadi tempat wisata.

Kuat dan teman-temannya lalu berkoordinasi dengan banyak pihak terkait untuk menyampaikan pendapat dan alasannya itu, sambil mulai membuat rancangan pembangunan tempat wisata.

“Kami bersama warga masyarakat mulai bekerja keras untuk membabat alas, membuat jalan dan mencari donatur untuk pembangunan. Alhamdulillah, berkat dukungan dari warga masyarakat Sawangan, pembangunan wisata dapat berjalan dengan lancar,” jelas Kuat.

Sejak saat itu, hutan belantara yang awalnya hanya dimanfaatkan untuk mencari rumput pakan kambing itu lambat laun mulai memancarkan cahayanya sebagai tempat wisata. Tak hanya rakyat, namun juga pejabat banyak yang berkunjung ke tempat itu.

Kini dengan berbagai macam fasilitas yang ada, seperti kamar mandi, mushola dan taman baca membuat hutan pinus Sawangan semakin mapan menjadi obyek wisata alam yang tak hanya menawarkan keindahan, namun juga menyajikan bahan bacaan.

“Ini adalah sebuah upaya kecil dari kami, untuk mengenalkan budaya membaca buku kepada masyarakat, meningkatkan minat baca masyarakat lewat pengembangan literasi yang ada di tamah bacaan hutan pinus Sawangan Ajibarang,” pungkas Kuat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

2 Komentar